Tuesday, 30 June 2020
Barang-Barang Impian saat Masa Kecil
Monday, 29 June 2020
Romantika dan Nostalgia Semasa SMA
![]() |
Bersama sahabat SMA |
Sunday, 28 June 2020
Merelakan dan Berdamai dengan Diri Sendiri
Ada banyak keinginan yang berbuah kekecewaan. Ada banyak
harapan yang berakhir keputusasaan. Pun ada banyak rencana yang berujung
kegagalan. Adalah sebuah kewajaran jika dalam perjalanan kehidupan ini saya,
anda dan mereka, menemukan tantangan, hambatan dan ujian. Yang perlu kita
lakukan adalah terus berjalan sambil menggenggam harapan, mendekap keinginan dan
melangkah dalam rencana-rencana yang dibuat agar menjadi kenyataan.
![]() |
Berdamai dengan diri sendiri |
Friday, 26 June 2020
Jurus The Power of Kepepet Saat Lomba Blog
Adakalanya segala sesuatu yang diharapkan tidak semulus dan selancar yang direncanakan. Ada saja sandungan-sandungan kecil yang dapat menghambat harapan dan rencana untuk menjadi kenyataan.
Dalam urusan ngeblog, saya paling termotivasi jika saja dapat mengikuti lomba-lomba blog. Gairah dan produktivitas menulis biasanya meningkat sehingga dalam waktu singkat bisa saja menghasilkan lebih dari seribu kata.
Thursday, 25 June 2020
Memuliakan Tamu dari Dunia Maya Malah Menjadi Tamu Terhormat di Dunia Nyata
Adalah Mbak Lia asal Jogjakarta, teman ngeblog di Multiply yang juga sesama anggota milis di sebuah komunitas pegiat alam bebas Highcamp. Beliau sms saya dan mengabarkan akan berkunjung ke Batam dalam rangka bisnis. Sebenarnya saya akan sangat senang jika bisa menemui Mbak Lia. Selain ngeblog ia juga seorang perancang busana yang cukup terkenal di Jogja. Beberapa kali karya-karyanya pernah dipamerkan dan dikenakan oleh model-model ternama di Indonesia. Namun waktu itu saya sedang kerja masuk malam dan ini berarti jika saya menemui beliau, saya tidak akan tidur sepanjang siang sementara malamnya saya harus bekerja kembali. Selain itu saya belum pernah bertemu dengannya. Apa beliau dapat mengenali saya dan apakah akan secair di dunia maya?
Sunday, 21 June 2020
Membuat Warung Hidup dan Apotik Hidup di Halaman Rumah
![]() |
Bunga rambat di dalam pot di depan rumah |
Di Batam, tanahnya tidak begitu subur. Sebagian besar tanah di sini berwarna kemerahan karena mengandung bauksit. Oleh sebab itu, kebanyakan cara menanam bunga atau tanaman lainnya adalah dengan membeli tanah hitam terlebih dahulu di tempat jual bunga yang ada di pinggir-pinggir jalan. Biasanya satu karung seharga Rp 10.000. Atau jika mau gratis, bisa saja mengambil tanah permukaan di hutan-hutan di sekitar Batam yang tak jauh dari tempat tinggal masing-masing.
Thursday, 18 June 2020
5 Barang yang Keluarga Kami Butuhkan Selama Pandemi Corona
Pandemi virus corona ini sungguh luar biasa. Mengubah tatanan kehidupan yang sudah kita bina berpuluh-puluh tahun lamanya menjadi seakan tiada arti. Membuat semua orang kembali ke cangkangnya, melakukan segala aktivitas di rumah saja.
Meskipun tidak termasuk golongan yang bekerja dari rumah, keluarga kecil kami tetap mengubah kebiasaan-kebiasaan yang dulu dianggap sepele menjadi sesuatu hal wajib dan penting untuk dilaksanakan. Sesuai protokol kesehatan yang sudah didengung-dengungkan oleh pemerintah.
Penyebaran yang masif dan tak pandang bulu membuat semua orang harus waspada. Berhati-hati dalam setiap hal agar tidak tertular oleh virus corona adalah usaha kita yang harus terus-menerus dilakukan. Mulai bangun tidur hingga tidur kembali kita sebisa mungkin dalam kondisi yang bersih dan sehat.
Friday, 12 June 2020
7 Lokasi Menarik di Kota Batam yang Harus Kamu Kunjungi
![]() |
Kota Batam |
![]() |
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah |
Yang kedua adalah Masjid Jabal Arafah yang terletak di Jalan Imam Bonjol Nagoya Batam. Masjid ini terletak di samping Mal Nagoya Hill. Yang menarik dari keberadaan masjid Jabal Arafah ini adalah suasananya yang asri dan desain interiornya yang seperti hotel bintang 5. Toilet dan tempat wudunya juga sangat bersih dan wangi. Selain itu terdapat menara yang bisa melihat suasana Kota Batam dari ketinggian.
![]() |
Pantai dengan pasir putih di Pulau Ranoh |
Sunday, 7 June 2020
5 Hal Kreatif yang Terjadi di Masa Pandemi Corona yang Tak Terfikirkan Sebelumnya
Tekanan dari kondisi alam dan lingkungan kerap kali membuat
seseorang berfikir kritis dan kreatif. Dan sudah sifatnya manusia bahwa jika
berada dalam suatu lingkungan yang tidak mendukung. Maka ia akan berusaha untuk
mencari cara agar bisa keluar dari lingkungan tersebut atau lingkungan yang akan ia paksa untuk tunduk dan berpihak kepadanya.
Kondisi pandemi corona yang menekan berbagai lini kehidupan hampir semua orang di dunia, membuat sebagian orang lainnya berfikir kreatif sehingga tetap dapat survive dan terus melanjutkan hidup. Berdamai dengan kondisi yang ada dan mencari cara agar tetap bertahan dan melanjutkan hidup dalam kondisi sulit seperti sekarang ini.
Beberapa hal kreatif yang lahir dari kondisi tekanan dari lingkungan, kini telah mewarnai keseharian kita dalam melalui masa-masa sulit ini. Sesuatu yang kemungkinan besar tidak akan terjadi jika pandemi ini tidak ada. Sesuatu yang bahkan tidak terfikirkan sebelumnya oleh kita.
Setidaknya, ada 5 hal kreatif yang dilakukan manusia selama masa pandemi corona ini. Diantaranya adalah:
1. Penggunaan APD oleh Para Petugas Medis
Alat Pelindung diri atau APD merupakan salah satu hal yang menjadi bukti kekreatifan manusia. Agar dapat tetap menjaga pasien covid-19 dengan baik namun tidak tertular, maka para tenaga medis menggunakan APD lengkap dari ujung kepala hingga ujung kaki.
2. Face Shield
Himbauan untuk tetap menggunakan masker saaat keluar rumah ternyata memunculkan ide kreatif lainnya. Karena masker dirasa tidak cukup efektif untuk mencegah dan menangkal droplet, maka beberapa orang berinisiatif melindungia wajah secara keseluruhan dengan menggunakan face shield. Produk ini umumnya dibuat transparan dari bahan plastik atau mika sehingga si pengguna dapat melihat secara jelas.
3. Silaturahmi dan Meeting via Online
Pelarangan kepada masyarakat untuk bersosial seperti berkerumun dan berkumpul di suatu tempat menjadikan ide-ide untuk tetap bertatap muka dan berbicara satu sama lain tetap bergulir. Tak habis akal, masyarakat mulai beralih menggunakan jalur virtual video call seperti mengobrol menggunakan aplikasi zoom, google hang out, whatsapp, facetime dan lainnya. Sesuatu yang dulu tidak pernah terbayangkan akan terjadi.
4. Transaksi Non Tunai
Berbelanja menggunakan uang tunai sudah biasa bahkan sejak orang tua kita kecil dulu. Namun karena uang merupakan benda yang sangat riskan terpapar virus, maka di masa pandemi ini, penggunaan uang tunai untuk transaksi disarankan semua pihak agar dihindari sehingga mengurangi resiko perpindahan virus dari tangan seorang carrier melalui uang hingga ke tangan orang lain. Oleh sebab itu transaksi-transaksi non tunai sangat disarankan dan sudah digalakkan bahkan sebelum covid-19 melanda Indonesia dan dunia. Kini, mulai dari pedagang kaki lima hingga gerai dan toko-toko barang mewah di mal-mal sudah banyak yang melayani transaksi non tunai ini sehingga masyarakat tidak kesulitan jika tidak membawa uang tunai sekalipun. Sesuatu yang bahkan dahulu tidak terfikirkan oleh kita. Ternyata kini bisa mengalaminya.
5. Work From Home
Hal kreatif lainnya yang lahir dari kondisi pandemi ini adalah kegiatan Work From Home alias WFH. Bagi sebagian besar pegawai baik yang bekerja di pemerintahan, di perusahaan BUMN maupun swasta, sudah banyak yang terkena pemberlakuan WFH guna mencegah penyebaran covid-19 di lingkungan kerja. Hal ini tentu saja merupakan hal kreatif yang bahkan tidak pernah terfikirkan secara masif sejak dulu. Kita membayangkannya seperti tidak mungkin hal tersebut terjadi kecuali bagi mereka karyawan-karyawan google atau facebook. Namun ternyata banyak bidang lainnya yang juga bisa dilakukan secara online dari rumah, tanpa harus terjebak macet, tanpa harus mengantri di stasiun MRT dan tanpa harus berangkat ke kantor. So, bagi saya ide WFH ini termasuk hal yang keren menururt saya.
Nah itulah 5 hal yang menurut saya sangat kreatif yang terjadi di masa pandemi ini. Sebenarnya masih banyak hal lainnya, namun secara garis besar yang saya highlight hanya lima tersebut di atas. Btw, kamu bagian dari nomor berapa?
Thursday, 4 June 2020
Menghadapi New Normal yang Tidak Normal di Kota Batam
Dari 102 daerah yang diizinkan new normal di Indonesia, Kota
Batam dimana merupakan tempat tinggal saya dan keluarga, ternyata tidak termasuk di dalamnya. Hal ini disebabkan oleh kondisi Batam yang
masih masuk ke dalam zona merah dan masih ada kenaikan pasien baik ODP maupun PDP.
Untuk Provinsi Kepri sendiri, yang sudah diperbolehkan memasuki era new normal hanyalah 3 kabupaten yakni Anambas, Lingga dan Natuna. Di ketiga wilayah ini, penyebaran covid-19 sangat minim bahkan nyaris tidak ada. Hal ini didukung oleh faktor mobilitas masyarakatnya yang rendah serta lokasi wilayah yang jauh dari kota-kota besar sehingga potensi penyebaran virus corona ini bisa dikendalikan dan diawasi dengan memutus beberapa jalur transportasi ke Batam, Bintan dan Tanjungpinang yang menjadi episentrum covid-19 di Kepri.
Menyongsong Pemberlakuan New Normal
Hidup dalam pengertian new normal adalah hidup sesuai protokol kesehatan untuk mencegah virus corona khususnya covid-19. Jika new normal diterapkan di Batam, apakah warga kota ini mampu beradaptasi dengan aturan tersebut? Apakah saya dan keluarga mampu beradaptasi?
Adaptasi adalah cara bagaimana makhluk hidup mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Dengan arti lain, makhluk hidup yang selamat adalah makhluk hidup yang mampu beradaptasi. Maka mau tidak mau, suka tidak suka siapapun yang berada di wilayah tersebut harus tunduk dengan protokol new normal dan beradaptasi dengan aturan-aturan yang harus diterapkan.
Bagi saya sendiri, jika new normal akan diterapkan di Batam dalam waktu dekat, tentu sangat tidak bermasalah karena pada aturan yang dijabarkan di dalam protokol kesehatan tersebut poin-poinnya sudah menjadi kebiasaan semenjak pandemi berlangsung dan bahkan ada poin-poin yang sebelum pandemi pun sudah terbiasa dilakukan setiap hari.
Beberapa poin utama dalam aturan new normal adalah bahwa setiap orang harus mengenakan masker jika sedang keluar rumah atau bepergian dan juga bekerja. Beruntungnya, sejak pertama kali bekerja di Batam 21 tahun yang lalu, perusahaan sudah mewajibkan setiap karyawannya untuk mengenakan masker. Jadi tentu saja penggunaan masker bagi saya sudah biasa dan akan nyaman-nyaman saja.
Poin lainnya dalam aturan new normal adalah pembiasaan mencuci tangan. Hal ini tentu tidak memberatkan karena banyak manfaat di dalamnya. Selain terbiasa mencuci tangan 5 kali sehari untuk berwudu menjelang salat, cuci tangan sebelum dan sesudah makan, cuci tangan sebelum dan sesudah memasak, cuci tangan lainnya yang baru dan mulai saya biasakan adalah cuci tangan setiap memasuki dan meninggalkan area perusahaan. Dan ternyata, hal ini juga dengan mudah kami lakukan karena sudah berlangsung sekitar 3 bulan. Dan jika dilanjutkan dalam bingkai new normal maka akan baik-baik saja.
Poin dalam aturan new normal lainnya adalah menghindari kerumunan. Kami, sudah berdamai dengan poin ini selama 3,5 bulan. Tidak ada lagi kumpul-kumpul arisan, ngerumpi di cafe dan restoran, ngerumpi dengan tetangga samping rumah, ngerumpi di kantin perusahaan, meeting yang melibatkan orang banyak. Praktis semua itu sudah tidak lagi kami lakukan. Dan sebagai makhluk sosial, rasanya ini cobaan yang cukup berat bagi saya. Menghindari kumpul-kumpul dan kerumunan sementara saya suka sekali bertemu orang banyak dan berbicara di tengah-tengah mereka.
Dan sebagai warga Batam yang suka jalan-jalan, sungguh rasanya sangat berat untuk tidak keliling mengunjungi tempat-tempat wisata dan tempat-tempat baru di Batam. Padahal bisa menjadi bahan tulisan di blog saya yang satunya lagi yaitu blog linasasmita.com yang mengulas seputar traveling, adventure, destinasi dan event pariwisata.
Selama masa pandemi ini, sektor pariwisata di Batam nyaris lumpuh. Semua destinasi wisata ditutup. Sektor perhotelan juga terguncang keras. Beberapa hotel yang masih beroperasi adalah hotel-hotel yang mempunyai tamu-tamu ekspatriat yang bekerja di sektor industri manufaktur dan galangan kapal. Beberapa di antara mereka adalah bos-bos di tempat kerja saya. Mereka warga negara Jepang dan Malaysia yang sudah menjadi penghuni tetap hotel selama bertahun-tahun.
Pada akhirnya, hidup setelah pandemi ini adalah hidup yang akan berbeda dengan hidup kita yang sebelumnya. Hidup yang tidak akan pernah sama lagi. Maka jika saya dan teman-teman mampu adaptif dengan hidup yang sekarang ini, maka kitalah yang akan bertahan hidup.
Salam